Minggu, 21 Oktober 2012

Alessa dan Helena

Kala itu angin bertiup mendayu, menyapu dedaunan kering dihalaman menuju kedalam rumah yang pintunya sengaja dibukakan. Natasha dan John tidak memperhatikan hal itu, mereka sedang sibuk membereskan dan menata perabotan dirumah baru mereka, sedangkan anak semata wayang mereka Alessa dibiarkan bermain-main diayunan ban mobil buatan ayahnya.
Natasha mencopoti lukisan-lukisan tua didinding dan John mengangkat perabotan. Natasha sangat tertarik dengan lukisan-lukisan tua tersebut, sayangnya John tidak suka dan menyuruh Nathasia agar mencopotinya dan mengganti dengan lukisan pemandangan modern. Yang paling Natashia suka adalah lukisan yang terletak diruang keluarga, rupanya lukisan tersebut diasumsikannya sebagai lukisan dari potret keluarga pendahulu dirumah tersebut atau hanya hiasan, entahlah. Terlihat tua dan Magis. Natasha membaca tulisan dibawah lukisan itu “...Peter Wudson, Anna Wudson, Alexander Wuson, & Helena Wudson...1823” Natasha kembali menatap lukisan itu, diperhatikannya gambar-gambar setiap orangnya. Peter Wudson adalah kepala keluarganya, ya pasti! Digambarkan dengan wajah tegas dengan kumis menjuntai terawat, namun disana terselip senyum diantara kumisnya yang lebat. Anna Wudson tentulah istri dari Peter Wudson cantik dan berwajah lembut, tanggannya melingkar dileher seorang anak laki-laki yang tampan dan terlihat ceria tentulah itu Alexander Wudson, dan gadis cantik berwajah muram tentulah Helena Wudson. ‘hmm.. menarik sekali’ Natashia lalu menaruhnya ditumpukan lukisan tua yang lain, kemudian setelah itu memasukannya kegudang. Ia tidak memikirkan sama sekali tentang potret Helena Wudson yang terlihat muram.
Lalu ketika ia kembali dari gudang ia melihat lukisan tua lagi. Ditempat yang tidak strategis sama sekali yaitu didalam sebuah kamar kosong didekat gudang. Natasha megintip dari balik pintu yang terlihat aneh menyerupai tembok. Ruangan itu kecil sekali, hanya berukuran 2 kali 2 meter, tidak ada jendela dan perabotan sama sekali sejauh yang bisa Natasha tangkap. Dindingnya berwarna kuning gading dengan goresan hitam disana-sini. ‘ruangan apa ini?’ Natasha tak sengaja melihat lukisan itu tadi ketika hendak menutup pintu gudang. Tadi terlihat kurang jelas, namun sekarang sudah jelas lukisan siapa didalam sana
“Helena Wudson” Natasha berbisik pelan pada dirinya sendiri, dan seketika didepan mata Natasha sepasang mata biru muda menatapnya dengan kucuran darah dipelupuk matanya sampai ke pipi, dia tersenyum jahat Natasha terjengkang lalu kamar itu menghilang. Ia baru menyadari itu Helena Wudson, gadis itu sejajar dengan tingginya tadi, gadis itu dihadapannya dengan mata biru yang berdarah-darah. Gadis itu melayang.. gadis itu..
Nathasa berlari menuju John yang tengah mengatur posisi sofa, wajahnya pucat pasi dan basah oleh keringat. Ia menceritakan semuanya pada John.
“benarkah?” John menatap Natasha, wanita itu mengangguk yakin
“percaya padaku John, aku tidak berbohong” natasha mencoba meyakinkan, ia tahu John tidak percaya. Dia tidak mempercayai hantu, setan, dedemit, dan sebangsanya, dia tidak percaya pada magis dan gaib.
“ya aku percaya, istirahatlah, tenangkan dirimu, biar aku yang memanggil Alessa untuk berhenti bermain, langit sudah mulai gelap aku juga akan memperingatkannya agar dia tidak keluar malam ini”
***
“bagaimana kamu berkenalan dengannya sayang?” Natasha mencoba menyembunyikan ketakutannya, wanita itu membelai rambut Alessa dengan lembut.
“mom kenal Helena?” natasha baru tersadar kalau pertanyaannya sangatlah tidak tepat. Harusnya dia menanyakan ‘siapa Helena Wudson?’ sebelum menanyakan hal itu.
“oh.. tidak-tidak, maksud mom bagaimana kamu kenal sama dia sedangkan kita kan jauh dari tetangga-tetangga” Natasha menelan ludah mengingat dia tinggal dilingkungan jarang penduduk atau bisa dibilang langka penduduk. Bagaimana kalau Helena benar-benar meneror keluarganya.
“mmm...” Alessa berpikir keras. Kalau dia bercerita yang sebenarnya, dia pasti kena marah karena keluar rumah pada malam hari, jika berbohong.... apa yang harus dikatakannya?

0 komentar:

Posting Komentar

 

When You Close Your Eyes Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template